No 'Galau'-ing for Muslimah
Banyak muslimah galau karena tak kunjung menikah.
Wajar memang, karena begitulah wanita tak kan tenang sampai ia menikah.
Tapi tak wajar jika kegalauan itu berkepanjangan.
-
Apakah yang menyebabkan kegalauan itu? Hingga di sosmedmu bertaburan tulisan tentang jodoh "duhai calon imamku.." "untuk yang selalu kusebut dalam doaku". *romantisnya maa syaa Allah, belum halal lhoh
-
Ukhti, kami di sini pernah merasakan fase itu. Fase di mana keinginan tak sejalan dengan kenyataan. Bagaimanapun, takdir Allah yang terbaik.
-
Jika 1/2 agama itu belum hadir, baiknya sempurnakan dulu 1/2 sisanya. Agar ketika tergenapi agama dan dirimu, kau telah matang melanjutkan visi hidup dari Rabbmu.
-
Ukhti,
Kita diciptakan untuk beribadah. Menikah memang salah satu ibadah. Tapi ibadah itu bukan hanya menikah. Jika belum ditakdirkan menikah, maka perbaiki ibadah-ibadah lainnya.
-
Ukhti, hari esok, bahkan hanya 1 jam ke depan itu hal gaib. Hanya Allah yang memiliki Ilmu atas hal itu.
Kita sama sekali tidak tahu akam hal itu.
Kita tidak tahu apakah 'pangeran' yang datang atau justru malaikat maut.
-
Maka jangan hanya menggalau menikah, tapi persiapkan juga kematian.
Bahkan kalaupun wafat setelah menikah, suami kita tidak bisa menolong kita dari malaikat maut dan hari penghisaban.
-
Ukhti,
Bersabar dan kuatlah..
Hidupmu tidak hanya untuk menikah.
-
Ukhti,
Tegarlah menghadapi fitnah syahwat.
Karena generasi selanjutnya lahir tepat di aliran nadimu dari rahimmu.
-
Ukhti,
Kuatlah, ini memang berat dan susah.
Tapi dengan sabar segalanya terasa indah.
-
Jika harus menanti seorang pangeran, menantilah dengan kesabaran yang indah tidak berisik di keramaian.
-ajar memang, karena begitulah wanita tak kan tenang sampai ia menikah.
Tapi tak wajar jika kegalauan itu berkepanjangan.
-
Apakah yang menyebabkan kegalauan itu? Hingga di sosmedmu bertaburan tulisan tentang jodoh "duhai calon imamku.." "untuk yang selalu kusebut dalam doaku". *romantisnya maa syaa Allah, belum halal lhoh
-
Ukhti, kami di sini pernah merasakan fase itu. Fase di mana keinginan tak sejalan dengan kenyataan. Bagaimanapun, takdir Allah yang terbaik.
-
Jika 1/2 agama itu belum hadir, baiknya sempurnakan dulu 1/2 sisanya. Agar ketika tergenapi agama dan dirimu, kau telah matang melanjutkan visi hidup dari Rabbmu.
-
Ukhti,
Kita diciptakan untuk beribadah. Menikah memang salah satu ibadah. Tapi ibadah itu bukan hanya menikah. Jika belum ditakdirkan menikah, maka perbaiki ibadah-ibadah lainnya.
-
Ukhti, hari esok, bahkan hanya 1 jam ke depan itu hal gaib. Hanya Allah yang memiliki Ilmu atas hal itu.
Kita sama sekali tidak tahu akam hal itu.
Kita tidak tahu apakah 'pangeran' yang datang atau justru malaikat maut.
-
Maka jangan hanya menggalau menikah, tapi persiapkan juga kematian.
Bahkan kalaupun wafat setelah menikah, suami kita tidak bisa menolong kita dari malaikat maut dan hari penghisaban.
-
Ukhti,
Bersabar dan kuatlah..
Hidupmu tidak hanya untuk menikah.
-
Ukhti,
Tegarlah menghadapi fitnah syahwat.
Karena generasi selanjutnya lahir tepat di aliran nadimu dari rahimmu.
-
Ukhti,
Kuatlah, ini memang berat dan susah.
Tapi dengan sabar segalanya terasa indah.
-
Jika harus menanti seorang pangeran, menantilah dengan kesabaran yang indah tidak berisik di keramaian.
-
Komentar
Posting Komentar