Kisah muslimah yang terjebak rayuan syaitan
Kisah ini diceritakan oleh seorang ustad muda berasal dari kota yogyakarta. Merupakan kisah nyata yang diceritakan oleh jamaah ustad tersebut. Konon sebagian jamaah yang mayoritas akhwat dan ummahat menangis ketika akhwat tersebut bertanya dan bertanya kepada si ustad muda apa yang harus dia lakukan. Kurang lebih cerita tersebut seperti ini.
Dikisahkan di kota yogyakarta, ada seorang akhwat aktivis dakwah yang terkenal aktif, kuliah di universitas bergengsi di kota yogyakarta. Sudah menjadi sosok yang ideal untuk ukuran mahasiswi Muslimah dijamanya. Dengan segudang aktivitas dakwah dan seabrek kegiatan, dia menjadi sosok yang populer baik dikalangan sesama akhwat bahkan konon juga dikalangan ikhwan karena sepak terjangnya. Apalagi didukung dengan fisik yang cukup lumayan untuk ukuran seorang akhwat, status mahasiswi ternama di kota Jogja, tentu memberi nilai tambah bagi si Akhwat tersebut. Akhirnya pada suatu hari datanglah seorang ikhwan melamar akhwat tersebut lewat sang murobiyahnya. Dan sang ikhwan tersebut bukanlah ikhwan sembarangan, mengingat si akhwat tersebut juga seorang akhwat bergengsi di kalangan para aktivis dakwah kota jogyakarta pada saat itu. Seorang ikhwan dengan status mahasiswa perguruan tinggi ternama di yogyakarta, sesama aktivis dakwah populer juga dan tambahan point dari si ikhwan, secara status ekonomi sosial dia or
ang yang sudah mapan karena berasal dari kelas ekonomi keluarga kaya di yogyakarta yang mengelola banyak perusahaan. Gayung pun bersambut, setelah berdiskusi dengan murobiyah, keluarga besar dan kolega sesama aktivis dakwah ditambah sholat Istiqarah si Akhwat menerima lamaran tersebut. Akhirnya dua keluarga besar dari keluarga ikhwan dan sang akhwat bertemu dan mereka saling memuji baik calon menantu masing-masing. Ditentukanlah hari pernikahan mereka, intinya semakin cepat semakin baik. Sejauh itu tampak tidak ada masalah, semua berjalan dengan sangat lancar. Semua orang menganggap mereka adalah pasangan yang sangat serasi dan cocok.
Kejadian atau lebih tepatnya tragedi itu bermula, saat sang ikhwan dan sang akhwat berjanji bertemu untuk melihat rumah yang dipersiapkan oleh oran tua mereka untuk di tinggali. Sebenarnya ketika berjanji bertemu masing-masing sudah tahu syariatnya akan batasan pertemuan seorang laki-laki dan perempuan. Sikhwat akan ditemani oleh saudara perempuanya. Akan tetapi saat hari H, saudara si perempuan tersebut membatalkan secara mendadak karena ada kepentingan tak terjadwal yang sangat mendesak. Sebenarnya si Akhwat sudah berusaha mencari pengganti, tetapi karena waktu yang mendesak akhirnya sang akhwat tersebut tidak bisa mendapatkan pengganti saudara perempuanya untuk bertemu si ikhwan melihat calon rumah yang hendak mereka tempati.Sesuai dengan kesepakatan akhirnya sang akhwat sendirian menuju alamat rumah yang di berikan oleh sang Ikhwan. Dalam berkomunikasipun mereka sangat berhati-hati seperlunya saja. Setelah beberapa saat akhirnya si Akhwat menemukan alamat tersebut. Si ikhwan sudah menunggu di sana. Sedikit basa-basi si akhwat menjelaskan kalau saudara perempuan yang berencana menemaninya mendadak tidak bisa ikut karena ada tugas yang harus di selesaikan. Si Ikhwan hanya tersenyum kemudian mempersilahkan masuk akhwat tersebut untuk masuk ke dalam. Dan ternyata benar apa yang di sabdakan oleh rosulullah, walaupun mereka sudah paham ilmu agama akan tetapi tetap terjerumus juga. “Janganlah seorang pria berkhalwat (berduaan dengan wanita), kecuali wanita itu disertai mahram-nya, karena sesungguhnya yang ketiga adalah setan” (HR Muslim). Hanya karena perkara kecil, ada seekor kecoa, si Akhwat menjerit dan reflek memegang tangan ikhwan tersebut. Dan dari situlah, kemudian komunikasi mereka menjadi lebih cair. Tadinya masih berbicara Jaim kemudian menjadi guyonan dan akhirnya setan membisiki mereka. Dan petaka itu terjadi, akad nikah yang seharusnya menjadi penghalal hubungan mereka yang hanya berjarak kurang dari sebulan lagi mereka langgar. Setelah mereka berdua melakukanya, tampak penyesalan luar biasa dari kedua orang tersebut. Penyesalan luar biasa, dan mereka merasa menjadi orang yang sangat kotor. Setelah kejadian itu, persiapan pernikahan yang biasanya terasa menyenangkan bagi sepasang calon pengantin. Tapi baik si ikhwan maupun akhwat malah menjadi orang-orang yang pemurung. Takdir Allah berkata lain. Beberapa hari menjelang pernikahan si ikhwan mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan akhirnya meninggal dunia. Masalah tidak berhenti sampai di situ, karena ternyata akibat perbuatan terlarang yang mereka lakukan, si akhwat positif hamil dari seorang laki-laki yang bukan suaminya. Terkejutlah keluarga si Akhwat. Sosok yang terkenal aktivis dakwah, cerdas dan termasuk orang-orang yang paham agama hamil di luar pernikahan yang sah. Konon si akhwat tersebut menangis membawa bayi yang dia lahirkan ke dunia tanpa ayah ke kajian si ustad muda tersebut. Demikianlah cerita tersebut semoga bisa menjadi pelajaran kita semua.
🤔
BalasHapus